Sampah di Sungai Desa Gembongan Menjadi Daya Tarik Wisata Baru, Benarkah!

Tumpukan sampah di Sungai Desa Gembongan. (Foto Latiffullah)

MOJOKERTO (Tunasnews.com) – Musim hujan adalah waktu di mana tingkat curah hujan meningkat, dan seringkali membawa risiko banjir ke banyak wilayah.

Salah satu penyebab utama banjir adalah perilaku membuang sampah sembarangan.

Ketika sampah dibuang sembarangan, terutama di saluran air dan sungai, potensi penyumbatan pun meningkat, yang bisa menyebabkan banjir.

Seperti kondisi sungai yang berada di Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, terlihat menjijikkan.

Pantauan Tunasnews.com Senin, 20 Januari 2025 kondisinya sangat memprihatinkan, berbagai macam sampah menumpuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Sungai yang lebarnya sekitar 4 meter, yang melintas di depan pemukiman warga ini membawa beragam sampah.

Dari keterangan warga setempat inisial RA (54), tumpukan sampah ini sudah lama. Meskipun sudah di bersikan, tidak lama sampah, akan datang lagi.

“Lama, (tumpukan sampah) saking lamanya sampai tumbuh kangkung-kangkung, kalau sudah di bersikan, gak ada 1 hari sudah kotor lagi,” ujarnya.

Sampah di sungai tersebut di antaranya ada pampers, foam tempat makanan, sampah plastik, ranting pohon, sampah rumah tangga, bahkan bangkai ayam.

RA juga memamparkan, akibat tumpukan sampah tersebut banyak lalat yang masuk rumahnya dan bau-nya pun sangan busuk.

“Lalatnya masuk rumah, saya ndak bisa nyatai di luar, bau-nya ndak karu-karuan (tidak beraturan),” ucapnya.

RA juga mengatakan, sampah tersebut kiriman dari arah barat.

“Sampah ini kiriman dari sebelah barat, ndak tau dari tetangga atau tempat jauh yang peting dari arah barat,” paparnya. (tif)