
MOJOKERTO (Tunasnews.com) – Desa pengrajin bambu di Mojokerto dari puluhan tahun masih eksis hingga sekarang.
Tempat pengrajin bambu ini berada di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
Dari pandangan jurnalis Tunasnews.com, ada sekitar puluhan masyarakat yang bertahan membuat kerajinan tersebut.
Kerajinan bambu ini di sulap oleh warga sekitar menjadi kurungan ayam, amben (bayang) dan masih banyak lagi.
Pak Nastain (63), salah satu pengrajin yang masih bertahan hingga sekarang.
Ia berkarya menyulap bambu menjadi kurugan ayam ini sudah dari tahun 1980. Beliau memaparkan, kerajinan ini sudah ada sebelum Tahun 1980.
“Saya sendiri buat kerajinan ini sudah dari tahun 1980. Sebelum saya, sesepuh–sesepuh dulu juga sudah buat,” ujarnya.
Ia menjual kurungan ini dengan harga yang bervariasi. Dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu perkurungannya.
“Untuk harganya perkurangan bervariasi, mulai harga Rp 5 ribu – Rp 20 Ribu,” ujarnya
Beliau membuat kerajinan kurungan ini menggunakan bambu ori. Sebab bambu tersebut multifungsi dan lentur.
“Karna bambu ori ini bisa dibuat semua, dari kulitnya sampai dengan dalamnya,” paparnya.
Untuk 1 buah bambu yang panjangnya sekitar 10 meter, bisa menjadi 3 kurungan ayam.
“Satu lonjor bambu bisa jadi 3 kurungan,” ucapnya kepada watawan Tunasnews.com.
Pak Nastain menyebut, pengrajin bambu di Desanya tidak ada saingannya. Maka dari itu bisa bertahan hingga sekarang.
“Saya bersyukur, kerajinan di Desa Mojopilang ini termasuk gak ada saingannya, pabrik pun kemungkinan belum bisa produksi,” tuturnya. (tif)