
Sejumlah pengendara sepeda motor masih menggunakan perahu getek untuk menyebrangi Sungai Brantas. Jasa penyebrangan ini sudah ada sejak tahun 80-an.
Jasa penyabrangan ini berada di Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Warga setempat biasanya menyebut jasa penyebarangan ini tambangan.
Dari keterangan pengemudi perahu Bagus (25), jasa ini sudah ada sejak ia belum lahir. Ia menyabut dari tahun 1980 jasa ini sudah ada.
“Sekitar tahun 80-an sudah ada. sejak saya belum lahir sudah ada,” ujarnya, Kamis, 16 Januari 2025 sekitar pukul 11.30 WIB, dilokasi.
Pada tahun 1980, prahu disini dulunya tidak menggunakan mesin, melainkan hanya mengunakan tali atau biasa di sebut eretan.
Namun selang bertambahnya zaman. Sekarang menggunakan mesin yang berbahan bakar solar.
Jasa ini meyebrangi Sungai Brantas yang menuju Mojokerto – Jombang maupun sebaliknya.
Jasa peyebrangan ini beroperasi selama 24 jam dan dibagi 4 shift. Untuk tarifnya sendiri tidak di target. Namun kebanyak orang mengasih upah Rp 2 ribu perkendaraan.
“Ada 4 shift, jam 06.00 – 11.30 WIB. 11.30 – 15.30 WIB. 15.30 – 19.30 WIB. 19.30 – 06.00 WIB,” ucap Bagus.
“Tarifnya kita tidak narget, tapi kebanyakan orang ngasih 2000 perkendaraan,” imbuhnya.
Kebayakan penumpang dijasa perahu getek ini, melainkan dari anak sekolah dan para pekerja.
Namun, anak sekolah yang menggunakan jasa ini tidak dikenakan tarif atau gratis.
“Penumpangnya kebanyakan dari pekerja sama anak-anak sekolah.
Kalau anak sekolah gratis,” ujar Bagus kepada wartawan Tunasnews.com. (tif)