Bau Belerang Tercium Sesaat, Setelah Ledakan di Rumah Anggota Polisi di Mojokerto.

TUNASNEWS.COM-MOJOKERTO, — Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1) pagi. Insiden tragis ini menewaskan seorang guru ngaji, Luluk Suindarwati, 41 tahun serta anak bungsunya, Kafa 3 tahun, yang tertimpa reruntuhan rumah anggota Polsek Dlanggu, Aipda Maryudi.

Luluk menurut informasi yang dihimpun sedang menemani Kafa tidur di kamar lantaran balita tersebut mengalami sakit demam. “Saat itu, mereka berada di kamar tidur. Kafa sedang sakit dan ibunya mengeloni,” Aden (34), tetangga yang merupakan pecinta burung di depan rumah korban, Senin (13/1).

Suami Luluk, Kodi, yang berprofesi sebagai penggiling padi keliling, sedang berada di sawah saat peristiwa terjadi. Anak sulung mereka yang duduk di bangku SMKN 1 Sooko juga telah berangkat sekolah.

Kondisi Rumah yang meledak dan ambruk di Desa Sumolawang Kecamatan Puri Kab. Mojokerto

Pagi itu, Luluk dan Kafa awalnya hendak ikut bersama Kodi keluar rumah, namun rencana tersebut batal karena kondisi badan Kafa yang sedang sakit. “Sepertinya gak jadi diajak karena anaknya tidak enak badan,” kata Aden, warga setempat.

Sesaat setelah ledakan, warga sekitar mendengar Luluk sempat meminta pertolongan meski tertimbun reruntuhan. “Suara minta tolong terdengar cukup lama, tapi warga tidak berani mendekat karena tercium bau menyengat seperti belerang,” lanjut Aden.

Setelah mengamankan lokasi dari potensi bahaya lanjutan, warga akhirnya mengevakuasi Luluk dan Kafa dari timbunan puing. “Bu Luluk masih bernapas saat diangkat dari reruntuhan, namun akhirnya meninggal dalam perjalanan ke RS Sido Waras,” ungkap salah satu saksi.

Kafa dinyatakan meninggal di tempat akibat luka parah yang dideritanya. Kedua korban kemudian dilarikan ke RS Sido Waras, Bangsal, untuk penanganan medis lebih lanjut.

Luluk dikenal sebagai sosok dermawan yang mengajar ngaji anak-anak di lingkungan sekitar secara sukarela setiap sore. “Beliau sudah dua tahun mengajar Alquran untuk 3-5 anak tetangga tanpa memungut biaya,” kata Aden dengan mata berkaca-kaca.

Korban yang meningggal saat terjadi kedakan. Foto Istimewa.

Menurut informasi, keluarga Luluk dan Aipda Maryudi masih memiliki hubungan kekerabatan. Meski demikian, penyebab pasti ledakan yang menghancurkan rumah tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.

Dwi Budi, warga setempat yang saat itu langsung datangi lokasi setelah kejadian, mengatakan memang bau belerang sangat menyengat setelah kejadian ledakan dahsyat di rumah anggota polisi tersebut.

“Dugaanya yang meledak itu seperti bahan peledak karena dampak yang ditimbulkan begitu dahsyat seperti ini, jika dari bahan bakar pasti kebakaran yang dominan,” ulasnya.

Kapolres Mojokerto, Ihram Kustarto menyatakan masih akan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap faktor penyebab ledakan yang sampai menewaskan 2 orang tersebut. (Adm)