Kuasa Hukum Keluarga Alfan Minta Semua Pihak Percayakan Proses Hukum, Imbau Tidak Ada Aksi Demo

Gambar Ilustrasi

Mojokerto Tunasnews.com, – Kuasa hukum keluarga Mukhamat Alfan, siswa SMK Raden Rahmat Mojosari yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Brantas, mengimbau masyarakat agar tidak menggelar aksi unjuk rasa terkait kasus tersebut. Imbauan ini disampaikan langsung oleh kuasa hukum keluarga, Mukhlish, kepada warga Dusun Kali Goro setelah beredar kabar adanya rencana demonstrasi pada Selasa, 11 Juni 2025.

Menurut Mukhlish, informasi mengenai rencana aksi tersebut pertama kali ia terima pada Jumat malam, 7 Juni 2025, sekitar pukul 21.00 WIB. Keesokan paginya, Sabtu (8/6) pukul 10.00 WIB, ia segera menemui masyarakat untuk memberikan klarifikasi dan menenangkan situasi.

“Imbauan ini saya sampaikan khususnya kepada warga Kali Goro. Saya minta semua pihak menahan diri. Kalau ingin kasus ini cepat terungkap, jangan ada demo atau tindakan yang bisa memperkeruh suasana,” ujar Mukhlish.

Ia menjelaskan bahwa saat ini proses hukum terkait kematian Alfan telah bergulir.

“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak. Percayakan kepada kami sebagai tim kuasa hukum. Kami juga sudah bertemu langsung dengan Bapak Kapolres dan mendapatkan respon yang sangat baik. Jadi, jika ingin perkara ini cepat terungkap, mohon jangan menambah masalah baru, termasuk dengan aksi unjuk rasa,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mukhlish juga menyampaikan klarifikasi terkait unggahan di media sosial TikTok yang sempat viral dan memunculkan kesalahpahaman. Ia mengakui telah membuat pernyataan sebelum bertemu dengan pihak kepolisian, yang ternyata saat itu sedang menggelar perkara bersama Kapolres.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kasatreskrim dan jajaran Polres Mojokerto. Beliau-beliau inilah yang saat ini menjadi harapan kita semua untuk mengungkap kasus ini. Jangan sampai ada prasangka buruk kepada pihak kepolisian,” ungkapnya.

Mukhlish juga meminta para awak media untuk bijak dalam memberitakan perkembangan kasus ini. Ia berharap tidak ada pemberitaan yang bersifat provokatif atau memperkeruh suasana.

“Khusus kepada rekan-rekan media, saya mohon kebijaksanaannya. Jangan mengunggah konten yang bisa menimbulkan fitnah atau kesalahpahaman, apalagi jika informasi itu sudah tidak relevan setelah fakta terbaru terungkap,” pungkasnya.

Dengan dukungan dari para tokoh agama, masyarakat, dan kepolisian, Mukhlish optimistis proses hukum akan berjalan baik dan kasus kematian Alfan bisa segera terungkap secara adil dan transparan.